profile-image
icon-annouce
we are fmiliy so thank for give me motifation :') because i need your spirit and love 😘 i hope we can be friends in a beautiful way
icon-arrow-right
2
Cerita
35K
Joy
 

Fan board

Pirateez
Byeol duduk di dek depan, menikmati hembusan angin sejuk di udara yang begitu panas, setelah mendapat topi dan kipas dari Seonghwa ia menjadi lebih baik. Isi kepala seolah berputar, tak hanya memikirkan kedua kakak nya, sekarang senyum si raja pirate mulai menyeruak. Mencari celah terkecil dalam memori, juga jangan lupakan cara tertawa kalem khas Hongjoong yang terus terngiang. "Akhh!!" Gadis itu memukul kepalanya sendiri, menolak pikiran baru yang mendominasi. Si pria maknae duduk di samping, memberikan segelas jus, memandang lurus kedepan — hanya hamparan gurun luas seolah tak memiliki ujung. Byeol menghela nafas, seandainya tak ingin melihat jerapah gurun itu, pastu tak berakhir di atas kapal hantu ini. "Kapan kapal ini akan berhenti?" tanya Byeol. "Tidak pernah. Kau kira di gurun ada pelabuhan? Jangan payah. Lagipula kapal ini melayang, jadi tak akan pernah berhenti." Gadis itu sepontan menoleh. Kedua maniknya melebar, bergetar. Wajah ceriah sebelum nya hilang, terganti ekspresi datar yang menyiratkan keputus-asaan. Matahari bergerak turun di sisi barat, tapi tak ada Tanda-tanda dari kedua kakaknya. Namun Byeol percaya, Mingi dan Wooyoung pasti masih hidup dan bisa menemukannya sebelum bulan purnama. Sesekali ia menggeleng, menampik pikiran buruk yang mulai menyeruak. Tentang dirinya yang mungkin akan berakhir sebagai budak dikapal ini. "Hei ... Berada di kapal ini tak buruk. Kenapa kau menangis?" Jongho tersenyum, mengulurkan sapu tangan, "kau pasti akan merindukan kakak mu!" "Kami hidup sebatang kara, kedua orang tua kami meninggal karna di rampok, hiks. Kak MinGi bekerja keras untuk ku dan Kak Wooyoung. Meski dia sering membohongi kami ... Hiks, aku tidak mau berpisah dari mereka." "Sudahlah. Bagus juga menjadi satu-satunya perempuan disini, Hongjoongie hyung bisa memberikan mu apapun. Emas, berlian, pakaian mewah dan kemanapun kau mau, dia bisa." "aku tak berharap banyak darinya. Aku tak butuh semua itu di tengah gurun seperti ini!" ketus Byeol seraya beranjak, memegangi perut, berjalan pelan menuju dapur. Pria Hong masih menatap dari tiang utama, menyugar poni kebelakang dengan jemari. Merasakan hembusan angin, seraya menatap cincin pada jari tengah. Honjoong melepas semua cincin, kecuali satu. Ia menatap lekat pada benda kuno itu. Kalau dipikir lagi, jari di bawah meja itu berasal dari tawanan yang di eksekusi karna tak memiliki harta apapun. Namun ternyata dia punya cincin kuno dan tak mengatakan itu? Dasar. Sempat geram, tetapi lengkung senyum terurai begitu melihat Byeol dan Jongho. Keduanya polos. "Akkhh!! Perutku sakit ... Aww!!" Hongjoong menoleh pada sosok mungil yang berguling-guling sembari memegang perut, mengeram, menjerit tak karuan. Apa benar sesakit itu? "Yak! Ada apa ini?" tanya nya seraya berjalan mendekat. "Tolong hentikan kapal nya! Perutku sakit, hiks. Kau tau ... Aku belum berak dari kemarin! Apa kalian tidak seperti ini, eoh? Kalian orang atau apa! Hiks." Tawa menggelegar sang kapten membuat kapal berhenti seketika. Ia menghela nafas, berjongkok menyamakan tinggi, mengeratkan pegangan pada rahang tirus si gadis. Menatap tajam lalu beranjak pergi setelah menggeleng heran. "Kau bisa berak di belakang kapal, jangan lama-lama, nanti kapten meninggalkan mu!" San mengulurkan segulung tisu toilet yang cepat di raih Byeol. Gadis itu berlari tergesa, menoleh kesana-kemari memastikan tak ada yang mengintip. "Jangan mengintip! Atau kak MinGi akan mengebiri kalian!" ancam Byeol sebelum turun dari kapal. "Seakan kau punya kekuasaan," gumam Hongjoong yang tengah merebahkan diri bilik nya, mendengar teriakan Byeol dari belakang. ༺─────ℙ𝕀ℝ𝔸𝕋𝔼 𝕂𝕀ℕ𝔾─────༻ Wooyoung menatap tajam pria setinggi dirinya yang berjalan mendahului MinGi. Melewati gang sempit hanya dengan pencahayaan ponsel. Beberapa anjing liar menyalak heboh, tetapi tak satupun menghiraukan. Bulan sedikit bersembunyi dibalik awan, cahaya meremang. Satu belokan sebelum kemudian sampai di sebuah mansion dengan penjaga gerbang berpakaian serba hitam. "Apa kau yakin dia dukun?" MinGi mengangkat bahu acuh, memasuki mansion, terperangah melihat benda-benda kuno kala mereka menginjakan kaki di sebuah bilik. Wooyoung menuntut mulut, berjalan mengelilingi ruangan, masih terheran-heran dengan benda yang mencerminkan siapa lelaki itu — benar dukun. "Aku yakin adik mu ditawan oleh kumpulan pirates kurang kerjaan itu!" ucap si dukun tampan yang mengambil sebuah bola kaca berisi pasir gurun dengan hiasan kaktus kecil di dalam. "Pirates! Apa yang mereka mau! Kami bahkan tak memiliki harta apapun!" sulut Wooyoung. "Entahlah, tapi aku hanya bisa melihat mereka jika kapal hantu itu berhenti bergerak. Panggil saja aku Hwanwoong, kita seumuran." Pria itu tersenyum jahat, mengutuk kebodohan dua kakak beradik yang sangat mudah di perdaya. Ia bukanlah seseorang yang bekerja tanpa imabalan, dan bahkan sama sekali tak perduli dengan keadaan si gadis. Baginya, yang terpenting adalah melacak keberadaan kapal hantu itu — pirates kurang kerjaan itu. Hwanwoong memejam, merekatkan kedua tanganya pada bola kaca sebelum kemudian menarik kasar tangan nya. Keduanya maniknya membola, keringat bercucuran dengan nafas terengah. Ia spontan menoleh pada dua kakak beradik yang tak kalah kagetnya. "Ada apa! Apa Byeol kami dalam keadaan bahaya!" wooyoung setengah berteriak. "Aniya, tapi keberadaan adik mu benar-benar mempengaruhi banyak hal. Aku tidak yakin dia mau kembali, tapi aku akan berangkat menjemputnya sekarang. Kau bisa menunggu di pohon pengharapan besok pagi," Hwanwoong membenahi seluruh peralatan yang sempat ia keluarkan. "Pohon pengharapan? Dimana itu?" kali ini MinGi berucap. "Pohon tua yang hidup sangat lama. Ah, tanyakan saja pada pihak pariwisata. Nikmati saja liburan kalian, karna ... adik mu juga begitu." "Apa kau akan pergi sendiri? Apa kami boleh ikut bersamamu?" tanya Wooyoung antusias. "Tidak. Aku punya kelompok sendiri. Terlalu berbahaya menghadapi suku Viking ini. Sekarang kalian harus pergi dari rumah ku," Hwanwoong mendorong kedua pria itu keluar dari mansion nya. Menutup pintu kasar sambil tersenyum licik. Wooyoung menoleh, sedikit mendongak menatap wajah kakaknya yang jauh lebih tinggi. Bahkan dalam gelap malam, gurat kesedihan itu terlihat nyata. Namun seketika hilang ketika sosok tinggi itu tersenyum lebar, menepuk pundak si adik. ༺─────ℙ𝕀ℝ𝔸𝕋𝔼 𝕂𝕀ℕ𝔾─────༻ Seketika Hongjoong mematung, jantungnya berdetak cepat. Manik membulat, menyadari kapal nya berhenti. Ia berjalan cepat, dengan gesit menjajakan kaki di antara tali-tali membentuk tangga menuju tiang pantau. Mengeker kesana-sini, tetapi tak terlihat satupun musuh. Syukurlah. Beberapa bulan lalu mereka sempat di jarah pasukan hitam berkuda, yang di ketuai Ravn. Ia jelas sangat marah, ketika barang-barang kuno yang ia kumpulkan dirampas setelah semua anggota nya terluka. “Kenapa aku tidak bisa melihat mereka?” gumam Hongjoong. Ia memicing, mempertajam pandangan. Di garis horizon, perpotongan langit dan pasir gurun, 6 lelaki berpakaian hitam datang dengan pedang terhunus, mengendarai kuda putih layaknya pangeran dari negri dongeng. "Hei ... Apa kau belum selesai juga? Apa kau berak batu, huh! Cepat ada musuh, kau malah duduk disitu, mau mati!" teriak Hoongjong. Byeol sepontan menoleh, jantungnya berdetak cepat. Dapat ia dengar derap kaki kuda yang semakin dekat, juga para pirate yang berlarian ke dek depan, bersiap menghadang. "Sial. Nanggung, sedikit lagi," gumam Byeol, seraya menekan perutnya yang masih mual. Suara goreng pedang mendominasi. Byeol mengintip dari sisi kapal, maniknya menatap kapten dengan surai kecoklatan yang menghunus pedang, melawan sosok yang tak kalah tampan. "Apa pria itu raja? Dia memakai mahkota hitam," Byeol bergumam sendiri, sesekali menutup mata, tak tega melihat darah disana-sini. Jantungnya berdetak cepat, orang-orang yang ia kenal jatuh, terluka, meski mereka tak menghiraukan tetapi gadis itu tau rasa sakitnya. "Hongjoongie akan baik-baik saja, dia punya cincin Hades bersama nya," lirih Byeol. "Hweek.... " San dari dek atas memuntahkan darah ditepi kapal, tubuh lemas itu kian terpojok dengan seseorang menatap tajam di hadapan. Sekali tinjuan, lelaki itu jatuh tepat dihadapan Byeol. Gadis itu menutup mulut, maniknya membulat dengan tubuh bergetar. Ia melangkah mundur perlahan. Takut. Takut sekali. San memeberi isyarat untuk pergi, tapi langkahnya terlalu berat. Melihat pirates yang berdarah-darah, juga seseorang yang berjuang di barisan terdepan — Kapten Hongjoong. Haruskah ia pergi? Sekalipun selamat, akhirnya akan mati dehidrasi di tengah gurun, kan? “Apa yang harus kulakukan?”
2
SnowPeace🍀
Hi🍑 Salam kenal ya dengan Peacesy 😍 Mampir kecerita Peacesy ya🤗 Jangan lupa juga tinggalin jejaknya 👣 melalui Like❤+Komen 📩+ Ulasan 😊+Dan digudangin ya 😌, Jangan lupa mampir ya🤗 Kutunggu🍑
1
Lullabiess
Hi kak🤗 Mampir yuk ke cerita aku yang judulnya "LDR[Jungri]". Disini menceritakan tentang kisang sepasang kekasih yang telah lama menjalani hubungan tetapi harus berakhir LDR karena untuk cita-cita. Aduh kok aku pusing sendiri:v ya mampir aja yuk🤗 jangan lupa di like, komen, ulasannya. Nanti aku readback kok💖 salam garpu somay🤘🏻
2
QUEENLI
Hello, Author ✨ Cerita mu menarik dan bagus sekali. Semangat untuk melanjutkan ya! 💐 Di tunggu update selanjutnya. Jangan lupa untuk mampir di story aku ya thor.💙💙
1
yoo-seon
Hai kak, ceritanya bagus!! oh iya mampir ke cerita aku juga ya🤗 soalnya banyak yg bilang kebaperan sendiri habis baca cerita aku, mungkin aja kakak minat membaca, hehe :) kalau mampir jangan lupa like dan follow ya, nanti aku jamin folback deh😍 > baca yah!! bias kamu ada di cerita aku : • CINTA BERSEMI DI SEKOLAH BARU (JIMIN) • MY HUSBAND IS AN IDOL (SEOKJIN) • PANGERAN SEXY DARI DUNIA LAIN (V) • MY HUSBAND IS THE KING OF ICE (SUGA) • HANSOME WOLF (JUNGKOOK) • WHO IS MY DADDY ? (BABY EUNWO x BTS) > pemeran lain di cerita : • BLACKPINK • REDVELVET • TWICE • DAN LAIN LAIN ada 18++ nya juga loh, buat para otak yadong hehe :v
1
Girl with luvv
hi kak! makasih udah mampir di ceritaku💜💜, semangat nulisnya
2