Fan board
![](https://i.id.joylada.net/31537963/profile-image/94a08a7f-ec7c-41f9-9419-6168fa466b29.jpg?h=700)
kuηȶi`ᗢ
MASKUMAMBANG
Karya: WS Rendra
Kabut fajar menyusut dengan perlahan.
Bunga bintaro berguguran
di halaman perpustakaan.
Di tepi kolam,
di dekat rumpun keladi,
aku duduk di atas batu,
melelehkan air mata.
Cucu-cucuku!
Zaman macam apa, peradaban macam apa,
yang akan kami wariskan kepada kalian!
Jiwaku menyanyikan tembang maskumambang.
Kami adalah angkatan pongah.
Besar pasak dari tiang.
Kami tidak mampu membuat rencana
manghadapi masa depan.
Karena kami tidak menguasai ilmu
untuk membaca tata buku masa lalu,
dan tidak menguasai ilmu
untuk membaca tata buku masa kini,
maka rencana masa depan
hanyalah spekulasi keinginan
dan angan-angan.
Cucu-cucuku!
Negara terlanda gelombang zaman edan.
Cita-cita kebajikan terhempas waktu,
lesu dipangku batu.
Tetapi aku keras bertahan
mendekap akal sehat dan suara jiwa,
biarpun tercampak di selokan zaman.
Bangsa kita kini seperti dadu
terperangkap di dalam kaleng utang,
yang dikocok-kocok oleh bangsa adikuasa,
tanpa kita berdaya melawannya.
Semuanya terjadi atas nama pembangungan,
yang mencontoh tatanan pembangunan
di zaman penjajahan.
Tatanan kenegaraan,
dan tatanan hukum,
juga mencontoh tatanan penjajahan.
Menyebabkan rakyat dan hukum
hadir tanpa kedaulatan.
Yang sah berdaulat
hanyalah pemerintah dan partai politik.
O, comberan peradaban!
O, martabat bangsa yang kini compang-camping!
Negara gaduh.
Bangsa rapuh.
Kekuasaan kekerasan merajalela.
Pasar dibakar.
Kampung dibakar.
Gubuk-gubuk gelandangan dibongkar.
Tanpa ada gantinya.
Semua atas nama takhayul pembangunan.
Restoran dibakar.
Toko dibakar.
Gereja dibakar.
Atas nama semangat agama yang berkobar.
Apabila agama menjadi lencana politik,
maka erosi agama pasti terjadi!
Karena politik tidak punya kepala.
Tidak punya telinga. Tidak punya hati.
Politik hanya mengenal kalah dan menang.
Kawan dan lawan.
Peradaban yang dangkal.
Meskipun hidup berbangsa perlu politik,
tetapi politik tidak boleh menjamah
ruang iman dan akal
di dalam daulat manusia!
Namun daulat manusia
dalam kewajaran hidup bersama di dunia,
harus menjaga daulat hukum alam,
daulat hukum masyarakat,
dan daulat hukum akal sehat.
Matahari yang merayap naik dari ufuk timur
telah melampaui pohon jinjing.
Udara yang ramah menyapa tubuhku.
Menyebar bau bawang goreng yang digoreng di dapur.
Berdengung sepasang kumbang
yang bersenggama di udara.
“Mas Willy!” istriku datang menyapaku.
Ia melihat pipiku basah oleh air mata.
Aku bangkit hendak berkata.
“Sssh, diam!” bisik istriku,
“Jangan menangis. Tulis sajak.
Jangan bicara.”
Cipayung Jaya, 4 April 2006
WS Rendra
![](/images/fanboard/ic_comment.png)
![](https://i.id.joylada.net/35224916/profile-image/9f02aa65-9926-446a-8db3-dc9c7308dc6d.jpg?h=700)
Zainudin
NAMA SAYA PAPUA
Nama saya Papua
Tempat tinggal saya di ujung timur Nusantara
Kulit saya hitam, jiwa saya bening, tanah air saya indah
Kata orang saya punya banyak saudara
Tapi mereka biarkan saya diperkosa
Nama saya Papua
Emas, uranium, tembaga, minyak bumi
dan lain-lainnya saya punya
Kata orang saya punya banyak saudara
Tapi mereka biarkan saya dirampok penjahat-penjahat
dalam dan luar negara
Nama saya Papua
Burung cenderawasih, kaka tua hitam, elang rajawali
dan lain sebagainya bebas terbang di angkasa
( Itu dulu, di jaman Belanda!)
Sekarang cuma sedikit tersisa
Kata orang saya punya banyak saudara yang berpancasila
Tapi m’reka tangkap, m’reka bunuh dan m’reka bikin patung burung-burung
itu ‘tuk pemuas nafsu angkara m’reka
( Mungkin perlu ditambah satu sila lagi : kebinatangan yang tak berdosa!)
Nama saya Papua
Hutan rimba lebat, lembah-lembah elok berpuncak pegunungan salju
Setiap dinihari bintang kejora sinari langit berkabut putih biru
Kata orang saya punya banyak saudara
Tapi m’reka tak perduli sama saya
( Gila! Bukan cuma tak perduli, bung!)
Bersama orang-orang asing m’reka hina saya, m’reka bikin
saya menderita!
Kalau anda diperlakukan seperti apa yang m’reka lakukan kepada saya,
apakah anda diam saja?
Nama saya Papua
Pada pembukaan Undang Undang Dasar Republik Indonesia
( kalau saya tidak lupa atau kalau masih ada) saya baca :
Sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak setiap bangsa
Maka oleh sebab itu, segala bentuk penjajahan harus dihapus
dari muka bumi
Nama saya Papua
Saya bukan satu suku, tapi satu bangsa!
Jakarta, Agustus 2000
![](/images/fanboard/ic_comment.png)
![](https://i.id.joylada.net/35400185/profile-image/46553f37-2775-4d78-b64b-1a58569b6672.jpg?h=700)
Rosewell
Hai kak salam kenal, jika sempat mampir ke karya aku ya..
1. Rahasia di balik bunga tidur
2. Bukan negeri dongeng
Terima kasih sukses selalu untuk kakak.
![](/images/fanboard/ic_comment.png)
![](https://i.id.joylada.net/35291371/profile-image/f6897eed-5f5b-447d-b443-a0672f405b38.jpg?h=700)
A L
ALPHABET
Aksara ini masih tentangmu,Tuan tanpa rasa yang lekat dalam ingatan. Sejujurnya, aku tak benar- benar menghilang darimu. Aku masih ada, walau kau tak lagi melihatku. Ku kira dengan berjalan pergi sedikit demi sedikit mampu membuatku berhenti mencintaimu. Namun sepertinya, semesta menjaga namamu dengan sangat baik pada relung terdalam diriku.
Aku tak pernah sedikitpun berpikir untuk melupakanmu, sebab aku tak ingin kilasan memori tentang kau dan aku terhapus begitu saja. Bahkan jikalau ada seseorang memintaku untuk melupa dengan dalih berhenti mencinta, aku tak akan melakukannya. Denganmu aku merasa hidup, bahkan hingga saat ragamu pergi dan hilang entah kemana.
Aku ingin menjaga tentangmu dengan baik dalam ingatanku, setidaknya walau kau dan aku tak ditakdirkan untuk kembali bersama, aku bisa tetap berbahagia dengan adanya memori tentangmu dan aku terdahulu. Aku tak menyalahkanmu atas air mata yang pernah menjadi bagian cerita dulu, sama sekali tidak.
Harapku masih sama, aku ingin menjadi bagian dari dirimu sebagai apapun nantinya—aku ingin kau tetap ada. Satu hal yang harus kau pahami, pada deru nafas yang tak bersuara, aku masih mencintaimu tanpa cara.
Tertanda,
Puan penyuka sepi, V.A
#Sajakberbicara
[ @sajakberbicara ] karya nja🤭
![](/images/fanboard/ic_comment.png)
![](https://i.id.joylada.net/31143583/profile-image/b8362832-30c3-4278-a49b-51b32b40384f.jpg?h=700)
Zʜᴀᴀ
ᴍᴇɴʏᴜᴅᴀʜɪ,
sᴇᴋᴀʀᴀɴɢ, ᴀᴋᴜ ʙᴇɴᴀʀ-ʙᴇɴᴀʀ ᴍᴡɴʏᴜᴅᴀʜɪ ʟᴜᴋᴀ-ʟᴜᴋᴀ ʟᴀᴍᴀᴋᴜ.
sᴀᴍʙɪʟ ᴛᴇʀᴜs ʙᴇʟᴀᴊᴀʀ,ᴀᴋᴜ ᴊᴜɢᴀ ᴛᴇʀᴜs ᴍᴇᴍʙᴇʀɪ ᴍᴀᴀғ ᴘᴀᴅᴀ ᴅɪʀɪᴋᴜ sᴇɴᴅɪʀɪ.
ᴀᴋᴜ ᴛᴀᴋ ɪɴɢɪɴ ʟᴀɢɪ ᴍᴇᴍᴘᴇʀʙᴀɪᴋɪ ᴅɪʀɪᴋᴜ,
ᴅᴇɴɢᴀɴ ᴛɪᴅᴀᴋ sᴇᴘᴀɴᴛᴀsɴʏᴀ.
ᴀᴋᴜ ɪɴɢɪɴ ʙᴀɪᴋ ᴘᴀᴅᴀ ᴅɪʀɪᴋᴜ sᴇɴᴅɪʀɪ,
ᴍᴇɴɢᴀᴊᴀᴋ ʜᴀᴛɪᴋᴜ ᴘᴀᴅᴀ ᴋᴇʙᴀɪᴋᴀɴ-ᴋᴇʙᴀɪᴋᴀɴ.
ᴀᴋᴜ ᴍᴇɴɢᴜᴀᴛᴋᴀɴ ᴅɪʀɪᴋᴜ ᴛᴇʀᴜs ᴍᴇɴᴇʀᴜs, ᴍᴇɴᴄᴏʙᴀ ᴍᴇʏᴀᴋɪɴᴋᴀɴ ᴅɪʀɪᴋᴜ sᴇɴᴅɪʀɪ.
ʙᴀʜᴡᴀ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴀᴘᴀᴘᴜɴ ɪᴛᴜ, ʜᴀʀᴜs ʙᴇʀᴜsᴀʜᴀ ɪᴋʜʟᴀs.
sᴇᴋᴀʀᴀɴɢ ᴀᴋᴜ ᴛᴇɴᴀɴɢ, ᴋᴀʀᴇɴᴀ ᴀᴋᴜ ᴘᴇʀᴄᴀʏᴀ ᴛᴜʜᴀɴ sᴇʟᴀʟᴜ ʙᴇʀsᴀᴍᴀ ᴋᴜ.
ʙʏ: Zʜᴀᴀ
![](/images/fanboard/ic_comment.png)
![](https://i.id.joylada.net/31292037/profile-image/eae317b0-ba9a-41da-b7aa-26b5fb477450.jpg?h=700)
Mr. x
gemuru menggadu dalam pilu tanpa hadirmu
memadu bersama nanar di penantian semu
ketika itu bait-bait elegi menjama pada pemuda yang telah membisu
jiwanya mati bersama hati yang remuk dalam pangkumu.
"bukannya kau telah mengaku untuk bedamai bersama hati?
membagi pilu untuk tidak lagi menyakiti diri?"
namun mengapa hadirmu tak juga kutemui?
mengapa kau biarkan aku sendiri disini?
se-egois itukah kau, yang menyakiti lalu tak kunjung mengobati?
ingatkah kau tuan?
dimalam yang telah kau tetapkan sebagai prasasti perpisahan,
berderet harapan mengepung pekarangan
berharap kepulanganmu tanpa suatu kekurangan
tapi tidak berselang lama aku untuk menunggu kabar
samar-samar teriakan menggempar dari luar
membangunkan dari lelap di malam badai berpetir
sebelum jauh aku beranjak dari pintu keluar
seorang parubaya menarikku masuk ke tengah hujan
di genggamnya lenganku menuju ke simpang jalan
tidak seorang memberi tauku tuan,
sesampainya di ujung jalan.
samar diantara guyur hujan lebat
seseorang telah terkapar menahan sakit.
begitu lemas tuan,
raga tak dapat berdiri ketika kutau kau yang kudapatkan
seorang pemilik hati yang kutunggu berbulan-bulan
kini bermandikan darah di atas aspal jalanan
Tidak tuan!
Kau yang menyiksaku, dengan sakit kronis yang kau tinggalkan.
aku berlari menujumu
saat itu ku genggam tanganmu yang nyaris berujung kaku
sesak mencekik nafas yang beradu
semua pekik sentak membisu.
dengan setengah bahasa terbata-bata
kau meminta ku untuk berdamai dengan hati yang patah
sungguh tak sanggup lagi aku menahan tikam pada jiwa
tak sanggup pula lisan ini berkata-kata.
kuceritakan kepadamu tuan
selepas kepergianmu dimalam yang mengerikan
tak ada lagi akalku untuk bertahan dalam kehidupan
berlari sendiri dalam semu harapan yang kau janjikan
kau melambai dangan senyum setelah mengucap pamit
dengan sebongkah semangat untuk mengaminkan akad
sekarang meningalkan dengan luka yang teramat sangat
dimalam setelah pemakamanmu itu tuan
yang kulakukan hanya mengurung diri dalam kamar
membiarkan rindu memukul hati hingga memar
aku tak sanggup lagi tuan
biarkan aku menyusulmu di alam keabadian
hingga cinta kita menjadi satu dikemudian
aku mencintaimu tuan.
Keabadian
Mr.x
05.09.21
![](/images/fanboard/ic_comment.png)
Pengumuman
Sembunyikan postingan ini
Apakah kamu ingin sembunyikan postingan ini
Konfirm
แสดงโพสต์นี้
คุณต้องการแสดงโพสต์นี้ใช่หรือไม่
Konfirm
Hapus posting ini
Apakah kamu yakin ingin menghapus postingan ini ?
Hapus