profile-image
0
Cerita
0
Joy
 

Fan board

Shanoom.
Hanya Sebatas Teman Aku terjebak diantara nyaman sebatas teman Aku ingin lebih tapi hatimu jelas menolak aku untuk jadi yang terpilih. Ternyata benar adanya, ada perasaan yang mampu diterima tapi untuk dibalas kutemukan kata tidak pantas. Jelas banyak kurangnya aku ternyata. Kita melangkah bersama Kukenal kamu dalam suka dan jadi hadir yang selalu aku usahakan dalam sedihmu. Tapi pada tujuanmu, tak ada aku disana. Bahkan untuk sekedar samar pun aku jadi jelas yang sudah tidak ada. Ruang untuk ku di hatimu tidak tersedia. Sedangkan ruang untukmu di hatiku, kamu tinggal pilih saja. Semua yang ada atas nama kamu. Terkadang hatiku bersikeras merusak dinding pembatas diantara kita. Hanya sebatas teman rasanya terlalu bercanda untuk aku yang serius ingin kamu. Sakit satu kali masih bisa kuusahakan sembuh tapi sakit yang berkali-kali aku jadi kehilangan cara mengobatinya. Aku hanya punya kata terima atas luka-luka yang tidak dipertanggung jawabkan oleh si penyebabnya. Kita hanya tidak lebih dari teman, tapi dengan sadar kujadikan kamu seseorang yang pemiliknya adalah aku. Aku cemburu akan hal-hal yang membuatmu melupakan aku, bahkan, aku takut kehilangan sebab dari awal kamu bukan milikku. Dan bisa pergi kapan kamu ingin. Untuk itu belum kutemukan kata siap. Jika memang tidak bisa jadi yang lebih tolong jangan perlakukan aku berlebihan. Hatiku lemah atas perhatian. Sebab dari awal itu yang aku mau. Melihatmu tertawa saja, banyak sekali lega yang aku terima. Aku akan jadi aman agar kamu baik-baik saja. Selama ada aku, akan kujaga kamu semampu yang kubisa. Dan jika pada akhirnya memang benar bukan aku, semoga rasa ikhlas ku sejak awal cukup untuk melepas kamu diakhir. Seberapa besarpun aku ingin, Jika bukan aku orangnya percuma saja berjuang. Mungkin hanya aku yang terjebak. Nyaman ini terlalu berlebihan hingga untuk sadar diri aku berpura-pura lupa. Bahkan sengaja untuk tidak ingat sama sekali. Tetap kupilih bersama kamu hingga nanti kamu sendiri yang memperkenalkan seseorang yang jadi pemenang di hatimu. maka terhitung sejak itu, aku pamit undur diri Tentang setelahnya cukup kusimpan rapat sendiri Hingga tak ada cela untukmu melihat hancurku yang sudah berkali-kali. Menjadi pemilik rasa ikhlas akan kamu adalah yang di iyakan oleh logika dan sedang diusahakan oleh hati yang sering kali nyaris gagal. Bahkan untuk pergi aku berpikir dua kali Bagaimana caranya kuselesaikan perasaan yang sudah habis dikamu. Mungkin aku adalah teman yang menaruh rasa berlebihan. Dan kamu menerima seakan membalas rasa. Kita menghabiskan banyak waktu bersama tapi selama itu tidak sedikit pun mampu kurebut perasaan dari hatimu. Entah siapa pemiliknya, yang jelas bukan aku. Kutawarkan tawa disaat dengan bahagianya kamu ceritakan seseorang yang jadi tokoh utama dihatimu. Aku dengarkan segala cerita dan kusimpan semua luka yang datang bersamaan. Tapi tidak satu kali pun kamu bertanya apakah selama itu aku baik-baik saja. Sebab aku bukan siapa-siapa. Aku takut asing jika perasaan ini kusampaikan sebab dari awal bukan aku yang diinginkan. Rasa khawatirku diam-diam menunggu kabarmu yang tak kunjung datang. Beruntungnya seseorang yang mendapatkan itu tanpa harus menunggu. Mungkin kamu menyayangi dia dengan hebat dan aku disini menyayangi kamu dengan segala sabar yang ku punya. Pada akhirnya, Mencintai bukan selalu perihal Memiliki tapi juga Mengikhlaskan. Bahagia selalu. Doaku menyertai.
1